Bahas Awalan Jaku-Chara Tomozaki-kun, Sebuah Anime Yang Menarik Meski Tidak Cocok Untuk Saya Tonton
©Yuuki Yaku, Fly/Shogakukan, Jaku-Chara Tomozaki-kun
Jaku-Chara Tomozaki-kun,
Sebuah Anime yang dapat membuat kita menjadi manusia pada umumnya...
Jaku-Chara Tomozaki-kun
merupakan serial anime yang diproduksi oleh studio Project No.9 yang tayang
perdana pada 8 Januari 2021 (Winter) dan tayang setiap hari Jumat 21:00 (JST).
Serial anime ini berasal dari sebuah Light Novel Jepang berjudul “Jaku-Chara
Tomozaki-kun” yang ceritanya ditulis oleh Yuuki Yaku dan gambarnya
diilustrasikan oleh Fly, yang diterbitkan oleh Shogakukan dibawah cetakan
Gagaga Bunko, yang dirilis dari 18 Mei 2016 hingga sekarang, dan telah
menghasilkan 9 Volume. Serial ini juga mendapatkan adapatasi manga yang
dikerjakan oleh Eight Chida, yang diserialisasikan oleh penerbit Square Enix
pada majalah Monthly Gangan Joker, dari 18 Juli 2020 hingga sekarang, dan telah
menghasilkan 3 volume. Jaku-Chara Tomozaki-kun memiliki genre; Comedy, Romance,
Slice of Life.
Cerita
Jaku-Chara Tomozaki-kun
bercerita tentang, Fumiya Tomozaki merupakan seorang siswi SMA dan salah satu
gamer terbaik Jepang. Dia selalu berpikir bahwa “Hidup adalah permainan yang
mengerikan”, dimana alurnya tidak menguntungkan dan mustahil bagi orang
sepertinya. Namun, seperti permain baru dalam memulai sebuah game, ia hanya
membutuhkan beberapa strategi dan pemain berpengalaman seperti Aoi Hinami untuk
membantunya. Semoga dengan bimbingannya, Tomozaki mendapatkan pengalaman yang
dibutuhkannya.
Jaku-Chara Tomozaki-kun, sebuah
anime yang menarik dan rasanya akan membuat kita (saya) sebagai penonton yang
mungkin merasa kesulitan dengan dunia ini, sepertinya akan mulai bisa
menghadapinya. Ketika menonton anime ini, saya cukup tertarik dengan awalan ceritanya
yang memperkenalkan sebuah masalah yang sepertinya menjadi masalah utama pada
serial ini, dan bagaimana serial ini ingin menyelesaikan masalah tersebut.
Masalah yang anime ini
angkat adalah tentang ketidakpercayaan diri seorang tokoh terhadap dirinya, sehingga
ia menyerah serta memilih dunia game sebagai tempat pelariannya. Atas masalah
tersebut, serial ini ternyata ingin menyelesaikannya seperti sebuah game, dimana
setiap episodenya disajikan beberapa strategi dan pencapaian yang perlu tokoh
itu lakukan untuk bisa berkembang. Hal ini, sebenarnya jika dilihat dari
temanya terasa umum, tetapi karena ini dibahas dengan sebuah hal yang menurut
saya cukup baru dan unik, membuat saya merasa ini cukup menarik.
Hal yang mungkin saya
suka dari cerita pada serial ini, tentang bagaimana serial ini tidak memberikan
cerita yang mudah untuk karakternya, terasa sekali bahwa strategi dan
pencapaiannya pada setiap episodenya tidak sesuai ekspektasi, bahkan terasa
menyedihkan untuk saya tonton. Namun, meski begitu serial ini memberikan sebuah
plot twist yang membuat hal yang menyedihkan tersebut, menjadi lebih baik atau
bahkan lebih menguntungkan untuk karakternya.
Ketika menonton serial
ini, sebenarnya saya cukup memiliki masalah untuk mengikuti ceritanya, sebab
saya kurang paham dengan kehidupan anak SMA saat ini dan sepertinya saya sudah
terlalu tua untuk menonton serial ini, sehingga ketika saya menikmati serial ini,
saya tidak bisa mengikuti ceritanya dengan baik dan rasanya ada banyak yang
kurang saya mengerti dari ceritanya, seperti perubahan dari setiap episodenya entah
mengapa sulit saya pahami, lalu konfliknya sendiri entah mengapa jadi terasa
lemah karena pemberian plot twist yang seakan membuatnya menjadi sebuah keberuntungan,
dan keberuntungan itu bagi saya sebuah hal yang tidak boleh disediakan di anime
seperti ini. (yah jika ada faktor keberuntungan, maka penonton seperti saya
yang memiliki masalah yang sama berarti kurang beruntung dan jadinya benci
dengan karakter ini nantinya hehe)
Karakter
©Yuuki Yaku, Fly/Shogakukan, Jaku-Chara Tomozaki-kun
Pada serial ini kita
diperlihatkan akan dua karakter utama yaitu, Fumiya Tomozaki dan Aoi Minami, kedua
karakter yang memiliki kepribadian dan beberapa hal yang terasa sangat berbeda.
Namun, memiliki satu hal yang membuat mereka terasa sangat serasi, ketika membahas
dua karakter ini sebenarnya tidak ada hal yang benar-benar menarik, dan rasanya
ini memang seperti karakter anak SMA di dunia nyata, sehingga ini bukan suatu
yang bisa dipermasalahkan hehe.
Jika membahas karakter
sebenarnya saya lebih tertarik dengan karakter pembantunya, karena mereka
adalah target yang perlu Fumiya taklukan dan sejujurnya saya melihat karakter
yang disediakan seperti sebuah game visual novel yang menarik untuk saya tonton.
Selain itu, karakter pembantunya ini memiliki beragam respon yang menarik
kepada Fumiya, sehingga ini menjadi sangat terasa seperti game visual novel
yang memang menarik untuk ditonton.
Saya berpikir bahwa karakter
pembantunya sendiri, seharusnya akan memunculkan masalah baru, karena konflik
awal serial ini terasa sudah pudar untuk saya tonton dan memang rasanya perlu
masalah dari para karakter pembantu yang membuat serial ini dapat menarik,
bahkan dapat membuat konflik utama itu menjadi lebih kuat kembali.
Romantic Comedy
©Yuuki Yaku, Fly/Shogakukan, Jaku-Chara Tomozaki-kun
Sebenarnya jika melihat
serial ini, dibanding dengan romantic comedy, serial ini lebih kepada tragedy
comedy karena terasa banyaknya hal yang terlalu menyedihkan dan terasa berat bagi
karakter utama kita di setiap ceritanya, tetapi karena di akhiran episode
selalu ada keberuntungan maka bisalah kita menyebut ini romantic comedy, sebab
pada dasarnya serial romantic comedy adalah serial yang muncul dari sebuah keberuntungan
yang tidak terduga.
Ketika memikirkan hal
ini, saya masih berpikir apakah menyediakan hal seperti ini akan membuat ceritanya
menjadi sangat menarik atau tidak, karena seperti yang saya tulis pada topik
cerita bahwa keberuntungan membuat konflik yang disediakan menjadi lemah, sebab
konflik yang diangkat adalah tentang ketidak-beruntungan tokoh utama sehingga dia
menjadi seorang Jaku-Chara dan ini menjadi sebuah hal yang cukup bertentangan.
Hal yang memang paling
harus serial ini sediakan, sebuah masalah yang bisa memperkuat konflik awalnya
dan membuat keberuntungan yang saya anggap ini, menjadi sebuah musibah sehingga
nantinya konflik awal akan kembali sangat terasa. Hal ini, saya rasa mungkin akan
disediakan, tetapi jika tidak pun rasanya tidak masalah selama saya sebagai
penonton dapat merasakan hal lain yang menarik dibanding dengan konflik
awalnya, sebab konflik awal bisa saja dikembangkan atau diganti. (ada banyak
opsi dan rasanya tidak perlu memaksakan akan satu pilihan saja hehe)
Kesimpulan
Jaku-Chara Tomozaki-kun
merupakan serial yang menarik, terutama untuk kalian yang memang memiliki keresahan
yang sama dengan karakter utama pada serial ini, dan sejujurnya apa yang anime
ini sediakan dari strategi dan misi-misi ini, rasanya masuk akal serta patut untuk
dicoba (kalian jika berani, boleh mencobanya hehe). Pada pembahasan ini rasanya
ada banyak keluhan dari saya, tetapi rasanya keluhan tersebut muncul karena
memang faktor umur saya yang memang sudah tidak sesuai untuk menikmati serial
ini, dan sebenarnya cukup menyakitkan jika menonton serial ini, karena saya
merasa sangat tua hehe.
Serial ini rasanya tidak
perlu saya bahas secara lengkap nantinya, sebab saya tidak yakin bisa mengikuti
serial dan sejujurnya saya tidak yakin dapat membahas serial ini secara baik. Mungkin
kita bisa mendiskusikan serial ini di kolom komentar seperti biasa, karena saya
selalu yakin bahwa pembahasan saya ada banyak kekurangan atau bahkan banyak hal
yang salah, sehingga kita bisa melengkapi dan memperbaikinya di kolom komentar.
Mungkin sekian pembahasan kali ini, semoga bermanfaat serta
menarik untuk kalian baca. Ohiyaa bagi kalian yang ingin mengetahui info lebih mengenai
postingan serta info menarik lainnya bisa banget Follow Instagram dan Twitter
Blog ini yaitu: @wibugabutblog atau Like Halaman Facebook kami yaitu: Wibu
Gabut Blog. (atau kalian bisa langsung tekan icon-icon media sosial di atas
halaman untuk menuju ke sosial media kami)
Bye!!! Sehat Selalu...
Posting Komentar untuk "Bahas Awalan Jaku-Chara Tomozaki-kun, Sebuah Anime Yang Menarik Meski Tidak Cocok Untuk Saya Tonton"